Kamis, 03 Maret 2016

Menengok Pasar Terapung



PAGI masih buta. Matahari baru beranjak. Namun ratusan pedagang di pasar terapung Kuin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan sudah mulai mendayung perahu guna berjualan di Sungai Barito. Di kota seribu sungai, Banjarmasin, pasar terapung menjadi tujuan wisata yang tak boleh anda lewatkan.
Sesuai namanya, di pasar apung, para pedagang menawarkan dagangan dengan menggunakan jukung atau perahu khas Banjar. Karena transaksi hanya terjadi di tengah sungai, para pembeli juga harus menggunakan jukung untuk berbelanja. Anda dapat menyewa sebuah jukung dengan kisaran harga antara Rp 60.000 untuk jukung kecil dan Rp 150.000 untuk jukung besar, selama kurang lebih dua hingga tiga jam. Uniknya lagi, di pasar di atas sungai ini, sistem barter kadang masih dilakukan oleh masyarakat lokal.
Beragam jenis sayuran, buah-buahan hingga jajanan tradisional dapat anda temukan di sini. Pasar terapung adalah tempat sarapan yang paling eksotis. Di pasar tradisional ini, anda dapat menemukan restauran berjalan yang menjajakan soto banjar. Jika anda menyukai jajanan pasar, cobalah putu gumbili, olahan ubi kayu yang disantap bersama parutan kelapa. Atau, jika anda tertarik membeli buah-buahan, anda bisa mencicipi buah mentega atau biasa disebut buah kesemek di Jawa. Mintalah tukang perahu mematikan mesin dan biarkan perahu mengambang. Sambil mengambil gambar atau berfoto, satu per satu pedagang akan merapatkan perahu ke jukung anda dan menawarkan dagangannya.
Aktivitas berjualan di atas perahu sudah dilakukan para pedagang selama puluhan tahun. Nur, salah seorang penjual, mengaku sudah berdagang di pasar terapung Kuin ini sejak 30 tahun lalu. Dari hasil berdagang, Nur mampu membiayai sekolah anak-anaknya hingga dewasa. Rata-rata dalam sehari, ia dapat membawa pulang Rp 50.000 sampai Rp 100.000, terutama jika cuaca cukup cerah.
“Itu kalau cuaca mendukung, hujan tidak turun. Kalau hujan turun deras, maka sulit sekali untuk pergi berdagang. Barang-barang yang seharusnya dijajakan hari itu terpaksa disimpan kembali untuk hari berikutnya. Tapi kalau hari-hari berikutnya, cuaca tak juga mendukung, ya apa boleh buat,” kata Nur. Para pedagang biasanya berasal dari daerah sekitar Kuin. Mereka dapat mendayung sejauh 15 hingga 30 menit untuk menuju lokasi pasar terapung.
Rute darat untuk mencapai pasar ini cukup mudah ditempuh. Dari pusat kota Banjarmasin, anda dapat mengarah ke Kuin yang berjarak sekitar 15 menit dari pusat kota. Untuk menuju ke sana, anda bisa menggunakan taksi atau mobil pribadi. Namun anda harus bangun pagi-pagi sekali. Para pedagang pasar terapung hanya berjualan dari subuh hingga menjelang pukul 8 pagi waktu setempat. Berburu sarapan eksotis memang memerlukan sedikit pengorbanan.(rur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar