PAGI masih buta.
Matahari baru beranjak. Namun ratusan pedagang di pasar terapung Kuin,
Banjarmasin, Kalimantan Selatan sudah
mulai mendayung perahu guna
berjualan di Sungai Barito. Di
kota seribu sungai, Banjarmasin, pasar terapung menjadi tujuan wisata yang tak boleh anda lewatkan.
Sesuai namanya,
di pasar apung, para pedagang menawarkan dagangan dengan menggunakan
jukung atau perahu khas Banjar. Karena
transaksi hanya terjadi di tengah sungai, para pembeli juga harus
menggunakan jukung untuk berbelanja.
Anda dapat menyewa sebuah jukung dengan
kisaran harga antara Rp 60.000 untuk jukung kecil dan Rp 150.000 untuk jukung
besar, selama kurang lebih dua hingga tiga jam. Uniknya lagi, di pasar di atas
sungai ini, sistem barter
kadang masih dilakukan oleh
masyarakat lokal.
Beragam jenis sayuran,
buah-buahan hingga jajanan
tradisional dapat anda temukan di sini. Pasar terapung adalah tempat sarapan yang paling
eksotis. Di pasar tradisional ini, anda dapat menemukan restauran berjalan yang
menjajakan soto banjar. Jika
anda menyukai jajanan pasar, cobalah putu gumbili, olahan ubi kayu yang
disantap bersama parutan kelapa. Atau, jika anda tertarik membeli buah-buahan,
anda bisa mencicipi buah mentega atau biasa disebut buah kesemek di Jawa.
Mintalah tukang perahu mematikan mesin dan biarkan perahu mengambang. Sambil
mengambil gambar atau berfoto, satu per satu pedagang akan merapatkan perahu ke
jukung anda dan menawarkan dagangannya.
Aktivitas berjualan
di atas perahu sudah dilakukan para pedagang selama puluhan tahun. Nur, salah
seorang penjual, mengaku sudah berdagang di pasar terapung Kuin ini sejak 30
tahun lalu. Dari hasil berdagang,
Nur mampu membiayai sekolah anak-anaknya hingga dewasa. Rata-rata dalam sehari,
ia dapat membawa pulang Rp 50.000 sampai Rp 100.000, terutama jika cuaca cukup
cerah.
“Itu kalau cuaca mendukung, hujan tidak turun. Kalau hujan
turun deras, maka sulit sekali untuk pergi berdagang. Barang-barang yang
seharusnya dijajakan hari itu terpaksa disimpan kembali untuk hari berikutnya.
Tapi kalau hari-hari berikutnya, cuaca tak juga mendukung, ya apa boleh buat,”
kata Nur. Para pedagang biasanya
berasal dari daerah sekitar Kuin. Mereka dapat mendayung sejauh 15 hingga 30
menit untuk menuju lokasi pasar terapung.
Rute darat untuk
mencapai pasar ini cukup mudah ditempuh. Dari pusat kota Banjarmasin, anda dapat mengarah ke Kuin yang
berjarak sekitar 15 menit dari pusat kota. Untuk menuju ke sana, anda bisa
menggunakan taksi atau mobil pribadi. Namun anda harus bangun pagi-pagi sekali. Para pedagang pasar terapung hanya berjualan dari
subuh hingga menjelang pukul 8 pagi waktu setempat. Berburu sarapan eksotis
memang memerlukan sedikit pengorbanan.(rur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar