Senin, 09 Mei 2016

Panggil Saya Ruri




FRANCISCA Xaveria Hanonsari Paramita Hargiyono Putri. Begitulah nama asli yang diberikan oleh kedua orang tua saya. Nama yang terdiri dari nama baptis, nama asli, dan nama keluarga. Namun di akta kelahiran, nama itu disingkat menjadi Hanonsari Paramita. Tapi cukup panggil saya dengan nama yang lebih singkat, Ruri.
Nggak nyambung? Ya begitulah. Itulah nama panggilan saya sejak kecil. Di botol air saya sewaktu masih TK, di buku-buku pelajaran SD-SMA sampai kuliah sekalipun, itulah nama yang tertera di sana. Siapapun teman saya, mulai dari TK sampai rekan kerja saya sekarang, semua mengenal saya dengan nama Ruri.
Kok bisa dipanggil Ruri? Nah, kalau ada yang bertanya begitu saya mempersilakannya untuk bertanya kepada ibuk saya. Jawabannya ternyata sederhana. Sewaktu menjadi perawat di salah satu rumah sakit di Yogyakarta, rupanya ibuk saya pernah menjadi pemain figuran di sebuah serial sandiwara TVRI yang dibintangi Marlia Hardi.
Serial yang berjudul Keluarga Marlia Hardi itu sangat populer di kalangan pemirsa sejak 1973-1984. Dalam serial tersebut, Marlia Hardi berperan sebagai Bu Mar, yang tinggal bersama suami dan tiga anaknya, Didu, Kiki, dan Ruri.
Ibuku tak ingat siapa artis cilik pemeran Ruri di serial tersebut. Pas saya googling, saya berhasil menemukan nama pemerannya, Endang Mustikawati. Tapi begitu saya mencari di mana Endang Mustikawati sekarang, saya tak berhasil menemukannya. Namun satu hal yang pasti, ibuku sangat terkesan dengan sosok Ruri saat itu, sesosok anak perempuan yang lincah dan periang.
Begitulah. Nama Ruri begitu lekat di diri saya. Dengan siapapun saya berkenalan, pasti saya menyebut nama tersebut. Selama hidup, baru dua kali saya bertemu langsung dengan orang yang bernama sama. Tapi nama Ruri memang tertera dalam nama asli mereka, yakni Ruri Aulia dan Ruri Megawati, bukan hanya nama panggilan seperti saya. Lucunya, Ruri Aulia berjenis kelamin laki-laki, tapi Ruri Megawati itu seorang perempuan. Hihihi
Kalau saya googling di internet, nama Ruri memang bisa diperuntukkan bagi laki-laki atau perempuan. Ada satu website yang saya temukan di google, yang sebagian besar penjelasan nama Ruri di situs tersebut sangat sesuai dengan saya sekarang, hahahahaha, berikut link-nya http://www.namekun.com/name-meaning-of/ruri.
Lucu terdengarnya. Namun itulah nama panggilan saya. Saya jamin saya tak akan menoleh saat dipanggil dengan nama lain. Pernah suatu kali, guru Bahasa Inggris di SMP memanggil saya untuk maju ke depan dan mengerjakan soal-soal. Hanya saja dia memanggil saya dengan nama Hanon, diambil dari kepanjangan nama depan saya. Alhasil, saya pun tak ngeh ketika dipanggil. Baru ketika ada teman yang mengingatkan hal tersebut, saya baru ngeh kalau guru tersebut memanggil nama saya.
Begitu pula guru Matematika saya di SMA. Saya kembali dipanggil untuk mengerjakan soal di depan. Hanya saja,kali ini beliau memanggil saya dengan nama Sari. Bisa ditebak, saya kembali tak menoleh saat dipanggil.
Sedikit merepotkan memang. Saya membuat semua orang yang berada di sekitar saya untuk memanggil nama saya, Ruri dan membuat mereka menghapalkan kalau si Hanonsari Paramita itu hanya bisa dipanggil dengan nama Ruri. Tidak ada nama panggilan lain. Kalau saya protes kepada ibuk, beliau hanya menjelaskan kalau Ruri itu diambil dari suku kata Ri, dalam kata Hanonsari. Padahal sebenarnya penjelasan itu tetap saja tidak nyambung, buk! Hihihihi…
Saat saya awal-awal bekerja di kantor saya sekarang, saya sempat membuat orang kebingungan, karena saya memilih menggunakan nama panggilan untuk alamat email saya. Alhasil, sejak itu, seluruh alamat email tidak diizinkan menggunakan nama panggilan, melainkan harus nama lengkap resmi sesuai KTP. Tapi, alamat email saya tetap tak berubah dong yaaaa…. Hihihihi….
Meski dipanggil Ruri, nama resmi saya tetap Hanonsari Paramita. Nama Hanonsari berarti mata inti dan Paramita diambil dari nama Dewi Pradnya Paramita, dewi ilmu pengetahuan. Jadi arti keseluruhannya adalah mata inti pengetahuan.
Nama Hanonsari diberikan ayah saya dan nama Paramita diberikan oleh ibu saya. Sementara nama kakak saya dirancang seluruhnya oleh ayah saya, dan nama adik saya dirancang seluruhnya oleh ibu saya. Jadi, cuma saya yang memiliki nama gabungan hasil patungan ayah dan ibu saya.
Ah sudahlah, yang penting, tetap saja panggil saya, Ruri.(*)


2 komentar:

  1. Haiii mami ruri skrg tinggalnya dicileduk, kebetulan saya dulu sempat 1 kantor dengan beliau, skrg beliau udah pensiun

    BalasHapus
  2. Kenangan banget, sandiwara keluarga Marlia Hardi.

    BalasHapus