FRANCISCA Xaveria Hanonsari Paramita
Hargiyono Putri. Begitulah nama asli yang diberikan oleh kedua orang tua saya. Nama
yang terdiri dari nama baptis, nama asli, dan nama keluarga. Namun di akta
kelahiran, nama itu disingkat menjadi Hanonsari Paramita. Tapi cukup panggil
saya dengan nama yang lebih singkat, Ruri.
Nggak nyambung? Ya begitulah. Itulah
nama panggilan saya sejak kecil. Di botol air saya sewaktu masih TK, di
buku-buku pelajaran SD-SMA sampai kuliah sekalipun, itulah nama yang tertera di
sana. Siapapun teman saya, mulai dari TK sampai rekan kerja saya sekarang,
semua mengenal saya dengan nama Ruri.
Kok bisa dipanggil Ruri? Nah, kalau ada
yang bertanya begitu saya mempersilakannya untuk bertanya kepada ibuk saya. Jawabannya ternyata
sederhana. Sewaktu menjadi perawat di salah satu rumah sakit di Yogyakarta,
rupanya ibuk saya pernah menjadi
pemain figuran di sebuah serial sandiwara TVRI yang dibintangi Marlia Hardi.
Serial
yang berjudul Keluarga Marlia Hardi itu
sangat populer di kalangan pemirsa sejak 1973-1984. Dalam serial tersebut,
Marlia Hardi berperan sebagai Bu Mar, yang tinggal bersama suami dan tiga
anaknya, Didu, Kiki, dan Ruri.
Ibuku
tak ingat siapa artis cilik pemeran Ruri di serial tersebut. Pas saya googling, saya berhasil menemukan nama
pemerannya, Endang Mustikawati. Tapi begitu saya mencari di mana Endang
Mustikawati sekarang, saya tak berhasil menemukannya. Namun satu hal yang
pasti, ibuku sangat terkesan dengan sosok Ruri saat itu, sesosok anak perempuan
yang lincah dan periang.
Begitulah.
Nama Ruri begitu lekat di diri saya. Dengan siapapun saya berkenalan, pasti
saya menyebut nama tersebut. Selama hidup, baru dua kali saya bertemu langsung dengan
orang yang bernama sama. Tapi nama Ruri memang tertera dalam nama asli mereka,
yakni Ruri Aulia dan Ruri Megawati, bukan hanya nama panggilan seperti saya. Lucunya,
Ruri Aulia berjenis kelamin laki-laki, tapi Ruri Megawati itu seorang
perempuan. Hihihi…
Kalau
saya googling di internet, nama Ruri
memang bisa diperuntukkan bagi laki-laki atau perempuan. Ada satu website yang saya temukan di google, yang sebagian besar penjelasan nama
Ruri di situs tersebut sangat sesuai dengan saya sekarang, hahahahaha, berikut link-nya
http://www.namekun.com/name-meaning-of/ruri.
Lucu
terdengarnya. Namun itulah nama panggilan saya. Saya jamin saya tak akan
menoleh saat dipanggil dengan nama lain. Pernah suatu kali, guru Bahasa Inggris
di SMP memanggil saya untuk maju ke depan dan mengerjakan soal-soal. Hanya saja
dia memanggil saya dengan nama Hanon, diambil dari kepanjangan nama depan saya.
Alhasil, saya pun tak ngeh ketika
dipanggil. Baru ketika ada teman yang mengingatkan hal tersebut, saya baru ngeh kalau guru tersebut memanggil nama
saya.
Begitu
pula guru Matematika saya di SMA. Saya kembali dipanggil untuk mengerjakan soal
di depan. Hanya saja,kali ini beliau memanggil saya dengan nama Sari. Bisa ditebak,
saya kembali tak menoleh saat dipanggil.
Sedikit
merepotkan memang. Saya membuat semua orang yang berada di sekitar saya untuk memanggil
nama saya, Ruri dan membuat mereka menghapalkan kalau si Hanonsari Paramita itu
hanya bisa dipanggil dengan nama Ruri. Tidak ada nama panggilan lain. Kalau
saya protes kepada ibuk, beliau hanya
menjelaskan kalau Ruri itu diambil dari suku kata Ri, dalam kata Hanonsari. Padahal sebenarnya penjelasan itu tetap
saja tidak nyambung, buk! Hihihihi…
Saat
saya awal-awal bekerja di kantor saya sekarang, saya sempat membuat orang
kebingungan, karena saya memilih menggunakan nama panggilan untuk alamat email
saya. Alhasil, sejak itu, seluruh alamat email tidak diizinkan menggunakan nama
panggilan, melainkan harus nama lengkap resmi sesuai KTP. Tapi, alamat email
saya tetap tak berubah dong yaaaa…. Hihihihi….
Meski
dipanggil Ruri, nama resmi saya tetap Hanonsari Paramita. Nama Hanonsari
berarti mata inti dan Paramita diambil dari nama Dewi Pradnya Paramita, dewi
ilmu pengetahuan. Jadi arti keseluruhannya adalah mata inti pengetahuan.
Nama
Hanonsari diberikan ayah saya dan nama Paramita diberikan oleh ibu saya.
Sementara nama kakak saya dirancang seluruhnya oleh ayah saya, dan nama adik
saya dirancang seluruhnya oleh ibu saya. Jadi, cuma saya yang memiliki nama
gabungan hasil patungan ayah dan ibu saya.
Ah sudahlah, yang penting, tetap saja panggil saya, Ruri.(*)
Haiii mami ruri skrg tinggalnya dicileduk, kebetulan saya dulu sempat 1 kantor dengan beliau, skrg beliau udah pensiun
BalasHapusKenangan banget, sandiwara keluarga Marlia Hardi.
BalasHapus